Senin, Oktober 28, 2013

#PTI Polarisasi Kelompok

Polarisasi Kelompok
Group Polarisation (Polarisasi Kelompok) adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Manfaat dari polarisasi pendapat kelompok adalah memperkuat pandangan rata-rata kelompok sehingga tidak memecah-mecah pandangan kelompok. Polarisasi kelompok dapat terjadi juga karena perbandingan sosial, yaitu menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain. Pengaruh (pengkutuban) polarisasi kelompok. Seringkali keputusan yang dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan keputusan individu. Hal itu disebabkan karena adanya perbandingan sosial.  Tidak semua orang berada di atas rata-rata. Oleh karena itu untuk mengimbanginya perlu dibuat keputusan yang jauh dari pendapat orang tersebut. Faktor yang mengubah kelompok adalah informasi yang disampaikan selama diskusi kelompok tentang masalah. Alternatif keputusan yang menerima jumlah argumen yang paling besar adalah yang terpilih.
Bagaimana mungkin efek polarisasi diterangkan? Satu pandangan awal mungkin adalah untuk melihatnya sebagai artefak statistik, yaitu: ketika kita sudah melihat lebih awal, jika anggota group ditarik secara acak dari suatu populasi dan kemudian didapat 70 persen mempunyai suatu pilihan tertentu, maka lebih dari 70 persen dari keputusan kelompok akan mencerminkan pilihan itu (dengan assumsi aturan mayoritas). Bagaimanapun, pembuatan keputusan kelompok bukanlah suatu unsur yang penting dalam prosedur yang mengerucut ke arah polarisasi; suatu periode diskusi yang ringkas yang diikuti oleh tanggapan individu akan menghasilkan pula suatu pergeseran didalam kelompok rata-rata ( Myers dan Lamm, 1976). Hal ini berarti suatu pergeseran didalam pilihan individu terjadi sebagai hasil proses kelompok.
Penjelasan yang lebih tepat didasarkan pada proses informasi dan berdasarkan norma pengaruh dibahas dalam konteks penyesuaian. Sejauh sesuatu yang informasional mempengaruhi, ’jumlah yang lebih besar’ dari argumentasi dan fakta yang dikemukakan selama diskusi maka kelompok akan mendukung ‘kecenderungan awal’ para anggota kelompok. Ini mengkonfirmasikan anggota kelompok didalam pendapat mereka. Fakta bahwa informasi yang konsisten dengan kepercayaan utama seseorang lebih mungkin dicatat dan diambil dengan serius juga berperan untuk perwujudan ini ( Ferrell, 1985; Myers dan Lamm, 1976).
Pengaruh berdasarkan norma menuntun ke arah polarisasi melalui milik anggota kelompok yang berhubungan dengan self-perception dan self-presentation yang dikehendaki. Hal-hal dimana dirasa anggota kelompok lain mempunyai arah pendapat yang lebih ekstrim dari kecenderungan mereka sendiri, maka secara sosial lebih diinginkan dibanding anggota kelompok dengan kecenderungan berbeda.
Suatu komunikator ekstrim dari suatu pendapat yang dapat diperbandingkan ke posisi diri sendiri dirasakan sebagai yang lebih berkompeten dan polos dibanding suatu komunikator moderat ( Myers dan Lamm, 1976). Keinginan untuk diterima oleh anggota kelompok yang lebih ekstrim, dan kecenderungan untuk merasa dan menyajikan dirinya sebagai anggota dari suatu dengan baik dirasa ’ didalam-kelompok’ keduanya berperan untuk efek polarisasi. Efek ini diperkuat oleh komitmen lisan bagi suatu posisi yang dinyatakan lebih dahulu didalam diskusi kelompok: setelah itu suatu perubahan posisi didalam arah kecenderungan awal ( yaitu. polarisasi) adalah lebih mudah dilaksanakan dibanding suatu perubahan dalam arah kebalikannya ( Ferrell, 1985; Myers dan Lamm, 1976).
Kedua format pengaruh tersebut adalah penting. Kepentingan relatifnya ( mengenai polarisasi seperti halnya untuk penyesuaian) tergantung pada jenis interaksi dan jenis tugas. Jika interaksi didalam kelompok sebagian besar merupakan socio-emotional yang alamiah, maka pengaruh berdasarkan norma menjadi lebih penting. Tugas dalam mengarahkan interaksi menjadi lebih betul-betul dihubungkan dengan pengaruh dan bujukan informasionil. Sejauh tentang jenis tugas terkait, didalam tugas-tugas judgemental pengaruh berdasarkan norma relatif lebih penting, dan didalam tugas intellective lebih berpengaruh dalam informasi ( Kaplan, 1987).
(dari : Making the Right Decision, Lee Roy Beach)
Polarisasi kelompok adalah kecendrungan kelompok yang menyebabkan orang mengubah keputusan mereka, baik ke arah yang lebih teliti, atau lebih mengandung resiko. Faktor yang mengubah kelompok adalah informasi yang di sampaikan selama diskusi kelompok tentang masalah. Alternatif keputusan yang menerima jumlah argumen yang paling besar adalah yang terpilih. Polarisasi kelompok mengacu pada temuan bahwa setelah berpartisipasi dalam kelompok diskusi, angoota cenderung mendukung posisi yang lebih eksrem dan atau panggilan untuk kursus berisiko tindakan dari pada orang yang tidak berpartisispasi dalam diskusi tersebut.
Polarisasi berasal dari kata :
1. proses, perbuatan, cara menyinari; penyinaran
2. magnetisasi
3. pembagian atas dua bagian (kelompok orang yang berkepentingan dsb)

Sedangkan Kelompok adalah sekumpulan orang yang berkumpul dalam satu kalangan atau memiliki suatu komunitas tersendiri. Bagaimanapun pembuatan keputusan kelompok bukanlah suatu unsur yang penting dalam prosedur yang mengerucut ke arah polarisasi; suatu periode diskusi yang ringkas yang di ikuti oleh tanggapan individu akan menghasilkan pula suatu pergeseran di dalam kelompok rata- rata. Hal ini berarti suatu pergeseran di dalam pilihan individu terjadi sebagai hasil proses kelompok.
Sumber :
-                                    -         Rachma, Pinky. “Polarisasi Kelompok” 21/10/2012.
      Tanggal Akses : 28 Oktober 2013. Diperoleh
      dari : http://pinkyrsapphira.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html
-          Sifana, Mardatila. “Polarisasi Kelompok” 27/11/2009
Tanggal Akses : 28 Oktober 2013. Diperoleh dari : http://nemu.wordpress.com/2009/11/27/polarisasi-kelompok/
-          Elsie, E. “Polarisasi Kelompok” 19/10/2012
Tanggal Akses : 28 Oktober 2013. Diperoleh dari : http://ciielsie.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html
-          Desya. “Polarisasi Kelompok” 21/10/2012
Tanggal Akses : 28 Oktober 2013. Diperoleh dari : http://mazayadesya.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html
-          Ramadhan, Gema. “Polarisasi Kelompok” 20/10/2012
Tanggal Akses : 28 Oktober 2013. Diperoleh dari : http://gemaramadhanh.wordpress.com/2012/10/20/polarisasi-kelompok/

#PTI Komunitas Online

#PTI Komunitas Online
Perkembangan teknologi di Indonesia mengalami perkembangan dalam pemanfaatannya. Pengguna social media seperti Facebook, Twitter, Yahoo, Blog, YouTube, dll meningkat tajam. Ini membuktikan bahwa orang Indonesia sangat gemar untuk berinteraksi dan berteman. Dari interaksi-interaksi yang intens antar sesama pengguna sosial media terciptalah beragam komunitas online. Arti komunitas itu sendiri adalah Arti Komunitas berasal dari bahasa latin communitas yang berasal dari kata dasar communis yang artinya masyarakat, publik atau banyak orang. Wikipedia bahasa Indonesia menjelaskan Arti Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme  yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Sedangkan Komunitas online itu sendiri adalah sekelompok orang dalam berkomunikasi menggunakan internet sebagai media utama dan tidak mengandalkan pertemuan langsung secara fisik. Menurut Ferguson et al., 2004, komunitas online adalah sebuah tempat dimana sekelompok orang berkumpul untuk berbagi sence of community sebagaimana orang-orang yang tidak saling mengenal memiliki kesamaan ketertarikan minat, didalam sebuah situs internet yang menawarkan beberapa layanan online, meliputi beberapa akses kepada lingkungan sosial, layanan komunitas, informasi resmi, dan layanan e-commerce kepada penghuninya. Sebuah komunitas harus melakukan kegiatan rutin yang menandakan bahwa komunitas itu eksis. Dengan kata lain sebuah komunitas tanpa kegiatan menandakan komunitas itu mati.
Keunikan komunitas online karena para anggota didalam sebuah komunitas online bisa secara bersama-sama melakukan suatu aksi tanpa harus berkumpul di satu tempat. Perananannya dalam Masyarakat. Di era internet siapapun bisa membuat dan menyebarkan informasi, namun sepenting apapun informasi itu bila hanya disuarakan satu orang onliner atau gaungnya tidak akan terdengar. Disinilah peran sebuah komunitas online diperlukan, sebuah informasi bila disuarakan secara bersama- sama  oleh komunitas online tentu gaungnya akan besar terdengar, yang bisa menarik perhatian media mainstrem tentunya informasi penting yang gaungkan para onliner ini akan menjadi informasi yang diketahui banyak orang. Meskipun komunitas online ini sering bertemu lewat dunia maya, tidak klop rasanya jika tidak bertemu secara langsung. Biasanya mereka menyebut dengan “Kopdar” atau kopi darat. Acara yang berlangsung selama kopi darat adalah berkenalan lebih dekat lagi dengan anggota komunitas, share tentang pengalaman hidup, dan lainnya.
Sebuah informasi bila disuarakan secara bersama-sama oleh komunitas Online tentu gaungnya akan besar terdengar,yang bisa menarik perhatian media mainstream maupun pemerintah. Setelah diberitakan oleh media mainstream tentunya informasi penting yang digaungkan para onliner ini akan menjadi informasi yang diketahui banyak orang. Komunitas online juga dapat membentuk suatu aksi sosial ditengah masyarakat. Aksi-aksi sosial yang dilakukan komunitas online ini pada umumnya merupakan kegiatan positif yang nyata dengan tujuan membuat suatu perubahan yang lebih baik didalam masyarakat. Beberapa contoh aksi sosial yang dilakukan komunitas online: Aksi berinternet sehat dan belajar ngeblog oleh BandungBlogVaganza dll. Komunitas online merupakan sebuah bentuk peradaban baru di kehidupan manusia. Komunitas online yang menggunakan sosial media sebagai alatnya, secara perlahan membuat revolusi didalam kehidupan masyarakat,menjadi penggerak sebuah perubahan dalam berbagai bidang,baik dibidang sosial,politik,ataupun ekonomi. Anda tertarik bergabung dengan komunitas online ? Mengapa hanya bergabung jika anda bisa menciptakannya ? berikut adalah cara membuat komunitas online.
1.      Sebagai motivasi untuk berbagai informasi, percayalah dengan input dari member. Buat suasana yang nyaman dimana user bias bebas mencurahkan pemikirannya ke anggota lain.
2.      Buat agar komunitas mampu berubah sesuai dengan peruahan proses dan konsep yang mungkin berlaku ditengah jalan sebagai motivasi untuk berbagai informasi
3.      Untuk membangun reputasi, dan perasaan bagian dari komunitas adalah dengan membuat system yang memungkinkan anggotanya untuk dikenali dan diberikan penghargaan sesuai kontribusinya.

Setelah mengetahui pengertian komutias online, berikut adalah macam – macam komunitas online di Indonesia, mulai dari yang profesional, penggemar kuliner, sampai para pekerja IT. Pekerja IT memang wajar jika memiliki dunia online sebab dunia internet merupakan dunia yang akrab bagi mereka. Namun ternyata banmyak juga komunitas oline yang bidangnya sangat jauh dari dunia teknologi informasi dan komunikasi, misalnya dunia kewirausahaan, penulisan, pembelajaran,dan sebagainya. 

Sumber :
-          Mardhikai, Yoswa. “Under Community, Web&Blog” 04/03/2011Tanggal Akses : 27 Oktober 2013, diperoleh dari : http://yoszuaccalytt.blogdetik.com/2011/03/04/komunitas-online-peranannya-dalam-masyarakat/
-          Aldi. "Kerja virtual, Komunitas online, Polarisasi Kelompok" 21/10/2012Tanggal Akses : 27 Oktober 2013, diperoleh dari: http://aldigundar.wordpress.com/2012/10/21/kelompok-kerja-virtual-polarisasi-kelompok-komunitas-online/
-          Rizkacil. “Komunitas Online”22/20/2012
Tanggal Akses : 27 Oktober 2013, diperoleh dari : http://rizkacil.wordpress.com/2012/10/22/komunitas-online-polarisasi-kelompok-kelompok-kerja-virtual/
-          Rendi, Meidi. “Komunitas Online” 22/10/2012
Tanggal Akses : 27 Oktober 2013, diperoleh dari : http://meidi-rendi.blogspot.com/2012/10/komunitas-online.html
-          Wikipedia. “Komunitas”
Tanggal Akses : 27 Oktober 2013, diperoleh dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas

Kamis, Oktober 24, 2013

#PTI Dampak Postif & Negatif Internet

Internet singkatan dari "interconnection-networking" adalah sebuah sistem global jaringan komputer yang saling menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia dengan menggunakan standart Internet Protocol Suite. Sedangkan pengertian internet menurut segi ilmu pengetahuan, internet adalah sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media elektronik. Semua orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapan saja serta dari mana saja, jika dilihat dari segi komunikasi, internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun jarak dekat, seperti di dalam lingkungan perkantoran, tempat pendidikan, atapun instansi terkait.
Pada umumnya Internet digunakan untuk bisa terhubung dengan jaringan komputer di seluruh dunia dan sebagai media komunikasi. Kegunaan Internet Internet mempunyai banyak kegunaan yang menguntungkan dalam berbagai bidang(bisnis, akademis, pemerintahan, organisasi, dsb) antara lain. Seperti yang kita ketahui dengan semakin canggihnya teknologi dan semakin mudahnya untuk mengakses internet membuat penduduk Indonesia menganggap internet sebagai kebutuhan, terutama bagi pelajar. Namun seperti yang kita ketahui, tentu kehidupan memiliki baik & buruk begitu pula dengan internet, ada keuntungan dan kerugian bagi para pengguna internet. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan internet.
Kelebihan :
·         Memudahkan kita untuk menambah teman dari berbagai kalangan dan berbagai penjuru, melalui media social seperti facebook & twitter.
·         Memudahkan untuk mencari atau memberi informasi
·         Informasi yang didapat selalu actual/terupdate
·         Informasi yang didapatkan lebih cepat dan murah dengan menggunakan berbagai aplikasi antara lain :   email, NewsGroup, www, FTP. Dll
·         Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi, contoh : koran, majalah dan brosur.
·         Sebagai media promosi, contoh : pengenalan dan pemesanan produk.
·         Komunikasi interaktif, meliputi : email, dukungan pelanggan dengan www, video,conferencing, internet relay chat, internet phone.
·         Sebagai alat untuk research dan development.
·         Pertukaran data 
·         Aksesnya 24jam
·         Sumber Penghasilan, saat ini banyak sekali orang yang menggunakan internet sebagai sumber penghasilan.
·         Kemudahan berbisnis, kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi ketempat penjualan.

Kekurangan :
·         Terkadang karena mudahnya, tak jarang juga akses internet sering dijadikan tempat untuk tipu – menipu. Maka dari itu cermatlah dalam mamilah milih segala sesuatunya
·         Akses informasi yang tidak layak, terkadang karena sumbernya terlalu banyak informasi yang kita maksudkan untuk dicari dengan informasi yang didapat sering tidak sesuai dengan konten akhirnya malah tertuju pada konten – konten yang tidak layak
·         Keterikatan dan ketergantungan terhadap internet, bila kita tidak pandai mengatur dan membatasi diri kita, kenikamatan berinterbet dapat membuat kita menjadi candu
·         Mengurangi minat social, biasanya bila seseorang sudah terlalu nyaman dengan dunianya yang lebih dihargai di dunia maya misalnya ia akan kekurangan minat social pada kehidupan nyatanya
·         Ketergantungan pada jaringan telepon dan Internet Service Provider (ISP) Fasilitas jaringan telepon dan ISP sangat berpengaruh terhadap biaya pemakaian Internet dan kemungkinan akses secara keseluruhan.
·         Virus, salah satu masalah yang juga tak katah peliknya adalah risiko terkena virus komputer yang mudah menyebar lewat jaringan Internet, baik lewat e-mail maupun file-file yang di-download.
·         Clutter dan “never-ending search”, Informasi yang tersedia di Internet sangat besar jumlahnya, namun tidak semuanya dibutuhkan. Pencarian tanpa strategi khusus bisa diibaratkan mencari jarum’ * dalam jerami, sehingga sang peneliti ‘terjerumus’ ke dalam belantara informasi tanpa ujung. Ini
sering membuat peneliti pemula di Internet mengalami frustrasi, karena bukannya mendapatkan informasi, tet.api justr’u menghabiskan waktu dan uang untuk pencarian yang tak tentu arah. Selain itu, godaan di Internet relatif amat besar, terutama bagi mereka yang suka menelusuri situs-situs pornografi, yang ujung-ujungnya membuat pencarian informasi menjadi tidak efektif dan lepas kendali.
·         Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).
·         Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.
·         Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut
·      Pembajakan karya intelektual juga merupakan salah satu ekses negatif dalam penggunaan internet. Tahukan anda bahwa format musik MP3, video yang populer itu hampir semuanya ilegal? Dan materi ilegal semacam ini dapat dengan mudah menyebar berkat "jasa" internet.

Sumber:
-          Bryan. Kelebihan dan Kekurangan Internet”. 29/03/2010
Tanggal Akses: 24 Oktober 2013 Diperoleh dari: http://www.idbrains.com/2011/03/29/informasi/kelebihan-dan-kekurangan-internet/
-          Bhakti, Taruna. “Pengertian Internet dan Manfaat Internet Secara Umum”. 03/05/2013
Tanggal Akses: 24 Oktober 2013 Diperoleh dari : http://karangtarunabhaktibulang.blogspot.com/2013/05/pengertian-internet-manfaat-dan-kegunaan-internet-secara-umum.html
-          Isi Kompi. “Manfaat dan Kelemahan Internet”. Januari/2011.
Tanggal Akses: 24 Oktober 2013 Diperoleh dari : http://isikompi.wordpress.com/manfaat-dan-kelemahan-internet/
-          Bayu, Muhammad. “Dampak Positif dan Negatif Internet”. 24/11/2012
Tanggal Akses : 24 Oktober 2013 Diperoleh dari : http://bayusonova01.blogspot.com
-          Nopela, Safitri. “Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Internet Bagi Pelajar” 2 April
Tanggal Akses : 24 Oktober 2013  Diperoleh dari : http://safitrinopela.blogspot.com/2013/04/dampak-negatif-dan-positif-internet.html
-          Umboh, Harly. “Kelebihan dan Kekurangan Internet”. 17/08/2011


Tanggal Akses : 24 Oktober 2013 Diperoleh dari : http://www.umboh.net/2011/08/kelebihan-dan-kekurangan-internet.html

#PTI Internet Addiction (Kecanduan Internet)


Semakin canggihnya teknologi semakin memudahkan kita untuk dapat berinteraksi melalui dunia maya, baik itu untuk sekedar mencari informasi, bertukar pendapat, ataupun hanya untuk bermain games. Karena banyaknya fasilitas dan teknologi yang mendukung ini, tak jarang banyak yang terlena akan kecanggihan tekhnologi ini. Sehingga seseorang yang merasakan nikmatnya berinternet  bila ia tidak dapat mengendalikan dan mengontrol diri akan mengalami kecanduan yang membuatnya menjadikan internet sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. Seseorang yang suka menghabiskan waktunya berjam – jam didepan computer dengan berinternet tanpa merasakan kejenuhan dan kebosanan meskipun telah menghabiskan waktu seharian penuh, tentu perilaku ini akan berdampak negative terhadap perilaku dan dunia sosialnya di kehidupan nyata. Perilaku semacam ini dapat dinyatakan sebagai kecanduan karena sudah mengalami perubahan perilaku yang menonjol akibat terlalu memiliki hubungan yang erat dengan computer & internet.
Dilansir dari Asiaone, Sabtu (24/8/2013), terjadi jumlah peningkatan kaum muda yang sangat terobsesi menggunakan smartphone dan komputer. Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan di Singapura, sekitar 520.000 pelajar SMP dan SMA mengalami kecanduan internet, terutama untuk game online dan e-mail. Survei menunjukkan bahwa 9 persen dari pelajar SMP dan 14 persen dari pelajar SMA mengakses internet lebih dari lima jam setiap hari kerja. Yang tidak dapat kita biarkan dalam survey ini adalah bahwa persentase yang signifikan dari siswa yang diyakini begitu terobsesi untuk 'online' tak dapat menahan dirinya untuk tidak mengakses internet. Mereka merasa seperti terkena iritasi jika mereka harus berhenti menggunakannya.  60 persen dari kaum muda yang mengikuti survei juga menderita gangguan tidur pada malam hari, waktu siang hari dan malam mereka pun cenderung terbalik akibat daya serap mereka di internet pada larut malam. Dalam beberapa kasus, mereka melewati sekolah dan membatasi diri mereka di kamar. Kecanduan kaum muda ini terhadap internet selama masa pertumbuhan mereka merusak pikiran dan tubuh mereka. Situasi ini sangatlah serius.
Internet Addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan. Tetapi, kita tidak bisa menyebutkan begitu saja bahwa seseorang tersebut menderita kecanduan internet, karena untuk dapat menyebutkan bahwa seseorang mengalami kecanduan internet orang tersebut harus memiliki criteria seperti berikut (Young, 1996 – 1999) :
·         Merasa selalu senang ketika berinternet
·         Perlu waktu tambahan untuk mendapat kepuasan dalam berinternet
·         Tidak mampu mengontrol, mengendalikan, atau bahkan menghentikan penggunaan internet
·         Merasa marah, murung atau bahkan gelisah ketika berusaha mengurangi penggunaan lamanya internet
·         Mengakses internet lebih lama dari yang diharapkan
·         Kehilangan orang – orang terdekat, pekerjaan, dan kesempatan pendidikan atau bahkan karier akibat dari penggunaan internet
·         Membohongi keluarga, terapis atau bahkan orang terdekat untuk menghindari keterlibatannya lebih jauh mengenai internet
·         Menggunakan internet sebagai jalan keluar untuk pemecahan masalah atau menghilangkan perasaan seperti kedaan tidak berdaya, rasa kegelisahan, rasa bersalah, atau bahkan depresi.
Dari criteria yang disebutkan di atas, apakah Anda termasuk didalamnya ? ataukah hanya beberapa criteria saja ? Untuk anda yang sudah terlanjur dan baru terdapat beberapa criteria, saya memiliki beberapa solusi untuk mengatasi kecanduan internet yang saya kutip dari inet.detik.com namun layaknya pecandu tidaklah semudah membalikan telapak tangan, butuh waktu yang lama dan usaha untuk menjauh dari internet. Berikut ini hanyalah beberapa tips singkat saja yang mungkin dapat membantu :
·         Cari Tahu Masalahnya, jika anda biasa menggunakan internet sebagai bahan pelarian karena anda merasa depresi, gelisah, atau masalah hubungan yang lain. Mencoba untuk melakukan psikoterapi adalah salah satu solusi alternative. Dari sana anda bisa belajar bagaimana caranya memanajemen stress dan emosi yang baik
·         Kenali Pemicunya, cari pemicu apa yang membuat anda menggunakan internet. Apakah ketika anda bosan, stress, dan kesepian menjadi pemicunya ? Cobalah untuk berjalan – jalan dengan orang terdekat untuk menghindarkan anda dari kesepian yang akan berujung pada penggunaan internet
·         Kurangi Sedikit Demi Sedikit, untuk anda yang sudah mengalami kecanduan internet cobalah untuk mengurangi waktu anda untuk berinternet secara bertahap dan pelan – pelan. Misalnya, bila biasanya anda online 10jam sehari kurangi menjadi 9 atau 8jam, jika sudah dirasa mampu pada hari pertama dan hari – hari berikutnya, kurangi lagi jam berinternet secara perlahan dan bertahap. Ini lebih efektif daripada anda harus menghentikan total kegiatan berinternet, karena bisa membuat anda malah semakin menempel dengan internet karena ketidak biasaan yang dilakukan.
·         Mulai Atur Jadwal Rutinitas Baru, bila biasanya anda mengecek email atau notification setelah anda bangun tidur cobalah rubah untuk tidak membukanya ¾ hari sekali. Karena semuanya bisa terjadi bila kita membiasakan diri kita, biasakan untuk meninggalkan internet dan lebih berkomunikasi dengan dunia nyata. Tentu bahaya dari kecanduan internet tidak hanya dirasakan individu sebagai pelaku namun juga oleh orang disekitar kita, seperti :
a.  Kehidupan nyata terganggu, bila anda terbiasa menggunakan internet dalam memecahkan masalah apapun ini akan membuat anda lamban dalam berfikir karena anda biasa mengandalkan internet dalam setiap masalah yang anda hadapi
b.      Lupa waktu, karena keasikan berinternet akhirnya anda menjadi lupa waktu. Lupa waktu untuk makan, mengerjakan tugas, tidur, hingga akhirnya semuanya menjadi terbengkalai. Kesehatanpun dapat terganggu karena kurangnya tidur dan pola hidup yang tak sehat ini. Kecanduan internet juga menyebabkan terganggunya bagian-bagian otak yang dipercaya memilki peranan dalam mengelola emosi, kemampuan berpikir, fokus serta kendali kognitif. Kondisi ini dapat menjadi semakin parah karena kerusakan yang terjadi memiliki sifat akumulatif.
SUMBER :
-          Sulaeman, Ade. “Gangguan Jiwa Karena Kecanduan Internet” 05/10/2012.
Tanggal Akses: 24 Oktober 2013. Diperoleh dari http://intisari-online.com/read/gangguan-jiwa-karena-kecanduan-internet
-          Ningrum, Dewi Widya. “Cara Mengatasi Kecanduan Internet”. 06 /03/2007.
Tanggal akses : 24 Oktober 2013 Diperoleh dari : http://inet.
http://inet.detik.com/read/2007/03/06/123159/883143/510/2/cara-mengatasi kecanduan-internet
-          Hasbi. “Mengenal Bahaya dan Solusi Kecanduan Internet”.
Tanggal Akses: 24 Oktober 2013. Diperoleh dari http://www.hasbihtc.com/mengenal-bahaya-dan-solusi-kecanduan-internet.html
-          Shabrina, Arini. “Hati – Hati, Bahaya Kesehatan Kecanduan Internet”. 24/08/2013
Tanggal Akses : 23 Oktober 2013. Diperoleh dari http://inet.detik.com/read/2013/08/24/164001/2339560/398/hati-hati-bahaya-kesehatan-kecanduan-internet
-          Putra, Andi Nindita. “Makalah Komputer Tentang Kecanduan Internet”. 30/12/2010.
Tanggal Akses : 23 Oktober 2013. Diperoleh dari http://touringthebikers.blogspot.com/2010/12/makalah-komputer-tentang-dampak.html
-          Ruang Psikologi Zone. “Gangguan Kecanduan Internet”. 15/12/2009.
Tanggal Akses : 23 Oktober 2013 Diperoleh dari http://ruangpsikologi.com/gangguan-kecanduan-internet/

Kamis, Oktober 03, 2013

#PTI Netiquette

Dunia maya adalah dunia yang bebas tanpa aturan. Siapa bilang? Sesungguhnya tidak ada kebebasan yang mutlak dalam dunia ini meskipun didalam dunia maya ketika kita berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain tentu kita sudah harus tahu pasti ada aturan yang harus dipatuhi. Semakin canggih teknologi pada jaman sekarang ini tidak didukung dengan kemampuan berpikir yang semakin maju pula. Karena sekarang sudah semakin mudahnya masyarakat mengakses internet untuk terhubung ke dunia maya, siapapun dapat mengaksesnya. Hingga akhirnya karena tidak ada batasan atau larangan, seringkali dunia maya dijadikan tempat untuk mengeluarkan keluh kesah atau justru tempat saling sindir. Tentu ini tidak benar, karena dapat membuat seseorang merugi dan merasa tidak nyaman. Karena sesungguhnya dimanapun kita berada ketika kita berhadapan dengan manusia baik itu langsung atau tidak langsung ada etika atau tatakrama dalam berinteraksi. Berikut adalah etika dalam berinternet :
1.      Jangan Menggunakan Huruf Kapital
Huruf capital sering di analogikan sebagai ekspresi yang emosional, marah, kesal ataupun berteriak. Tentu ini tidak akan menyenangkan bagi siapa saja yang sedang berinteraksi dengan lawan bicara yang seperti ini. Tetapi bukan berarti kita tidak dapat menggunakan huruf capital sama sekali, huruf capital dapat digunakan dengan menggunakan penegasan maksud yang secukupnya saja.
2.      Hati – Hati dalam Memforward
Ketika anda hendak memforward sebuah informasi, maka pastikanlah dahulu informasi yang anda forward adalah benar. Karena jika informasi yang anda forward ternyata hanyalah kebohongan, maka orang – orang disekitar akan menduga anda adalh pembohong dan mengada – ngada. Tentu tidak menyenangkan jika kita dicap sebagai penyebar berita bohong (hoax)
3.      Kritik dan Saran
Jangan pernah mengkritik atau member saran kepada seseorang didalam forum/group percakapan tertentu. Karena ini hanya akan membuat orang yang anda kritik menjadi rendah diri. Berbeda dengan bila anda megkritik salah satu anggota forum untuk tujuan memajukan forum.
4.      Jujur Dalam Mencantumkan Sumber Informasi
Jangan sesekali mengakui tulisan orang lain sebagai karya hasil diri anda sendiri. Meskipun tulisan yang anda cantumkan telah di revisi segala macam tetap saja anda mendapatkannya dari orang lain, maka mau tidak mau anda harus mencantumkan sumber atau situs dari informasi yang anda kutip.
5.      Jangan Tebar Isu Sara
Sara itu singkatan dari Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan. Hindari unsure sara karena bagi siapapun yang membuat isu dengan unsure sara hanya akan membuat persatuan dan kesatuan antar sesama akan menjadi terpecah belah.
Itu merupakan sedikit dari beberapa etika yang harus di taati ketika seseorang berinternet/berkomunikasi melalui dunia maya. Tidak hanya itu, didalam etika berinternet juga dikenal dengan istilah – istilah Flaming, Junking, dan Trolling. Berikut adalah sedikit mengenai pembahasan Flaming, Junking, dan Trolling.
a.       Flaming, dapat diartikan sebagai tindakan yang mengejek, meprovokasi, ataupun sebuah penghinaan yang ditujukan kepada seseorang sehingga keadaan menjadi panas dan munculah perdebatan yang tidak diinginkan
b.      Trolling, sering diartikan sebagai suatu postingan yang bersifat menghasut atau mengajak yang sifatnya tidak relevan dengan topic yang sedang dibicarakan di komunitas online seperti forum, misalnya. Tujuan dari trolling ini adalah untuk menghasut dan memancing emosi para pengguna internet lainnya.


c.       Junking, junking adalah bila seseorang memposting sesuatu yang tidak berguna. Atau kata – kata yang seseorang posting tidak bermanfaat apapun selain hanya untuk menambah jumlah postingannya saja. Tentu saja pelaku junk juga mendapat kerugian seperti mengurangi kreadibilitasnya karena orang – orang pada forum tersebut akan menyangka bahwa orang tersebut hanya dapat bercanda dan hanya bisa membuat rusuh dengan memposting sesuatu yang tidak perlu.

sumber :

Suryaningsih."Etika Berinternet". 25 September 2013.
http://suryaningsih.wordpress.com/2006/11/16/etika-ber-internet/
Suharyadi, Erdin."Etika dalam Menggunakan Internet". 03 Oktober 2013.
http://alamtekno.blogspot.com/2013/05/etika-penggunaan-internet.html
Denny."Arti Kata OOT, Junk, Sara, Rasisme, Flaming, Trolling dan Hoax. 03 Oktober 2013.
http://indo.createmybb3.com/thread-64.html
Fiche, Drache."Definisi Junk & Tips Sebelum Posting". 03 Oktober 2013.
http://forum.hon.garena.co.id/showthread.php?22174-Definisi-Junk-amp-Tips-Sebelum-Posting