Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence merupakan salah
satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat
melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Kecerdasan buatan
ini merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini
berusaha mencontoh cara pemikiran manusia. Tujuan dari dibuatnya aplikasi yang
berbasis kecerdasan buatan ini adalah untuk membuat aplikasi tersebut menjadi
lebih bermanfaat untuk manusia, membuatnya menjadi lebih pintar, dan memamhami
apa itu kecerdasan.
Sedangkan sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh para ahli atau
pakar. Pakar yang dimaksud adalah seseorang yang mempunyai keahlian khusus yang
dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai
contoh, seorang psikolog adalah seseorang yang mampu mendiagnosis penyakit
mental yang sedang dihadapi oleh klien atau pasiennya, serta dapat memberikan
penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Sistem pakar hanya dapat dikatakan
berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar
aslinya baik proses pengambilan keputusan maupun hasil dari pengambilan itu
sendiri.
Kaitan Kecerdasan Buatan dengan
Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan bagian dari kecerdasan buatan, sistem pakar
merupakan perwujudan dari kecerdasan buatan. Dengan adanya ilmu yang
mempelajari komputer agar dapat meniru pemikiran manusia maka terciptalah
sistem pakar yang merupakan aplikasi yang bertindak seolah seperti cara
berpikir manusia. Dengan adanya sistem pakar ini manusia menjadi seolah-olah
sedang berinteraksi dengan seorang pakar hanya dengan sebuah aplikasi, selain
itu aplikasi sistem pakar ini juga dapat memberikan penjelasan-penjelasan
sehingga user menjadi lebih mengerti.
Sebuah sistem pakar memiliki 2 komponen dasar, yaitu pengetahuan dan mesin
interfensi. Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam
memori komputer, dimana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar. Mesin interfensi
adalah otak dari aplikasi sistem pakar. Bagian inilah yang menuntun user untuk memasukan fakta sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan.
Aplikasi Eliza, Parry
dan Net Talk
A.
Eliza
Eliza adalah salah Sistem Pakar yang dikembangkan pada tahun 1966. Ini adalah program computer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis. Merupakan aplikasi yang akan
merespon melaui sebuah teks maupun suara ketika ketika kita memberikan balasan
baik merupakan suara maupun melalui teks. Tampilan awal saat muncul adalah
sebuah audio yang berbunyi dan bertuliskan
Eliza : “Hello, touch the
microphone to speak to me, or type at the promt.”
Kemudian, bila kita hendak
berbicara diharuskan untuk menekan gambar mikropon disebelah kanan atas, namun
bila kita juga bisa menuliskannya dengan mengetiknya. Keduanya sama-sama akan
merespon balasan.
B.
Parry
Parry adalah Sistem Pakar yang dikembangkan di Stanford
University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, Hilf, Webber dan Kreamer pada
tahun 1972 yang mensimulasikan seorang paranoid sebagai subjek karena beberapa
teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoid memang ada, perbedaan respon
psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan
penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan
antara respon simulasi computer dan respon manusia.
C.
NETtalk
NETtalk program ini jenisnya cukup bebeda, berdasarkan pada
jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan NETtalk. Program ini dikembankan
oleh Sejnowki disekolah medis Harvard dan Rosenberg di universitas Princeton.
Dalam program ini , NETtalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras.
Sumber :
Sumber :
Kusrini.
(2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Andi: Yogyakarta
Mc.Leod .R.,
Schell. G.P. (2008). Sistem informasi manajemen (ed 10). Salemba Empat:
Jakarta
Minartiningtyas,
A.B. (2013) Kecerdasan Buatan. http://informatika.web.id/category/kecerdasan-buatan/
diakses pada 27 Desember 2015
0 komentar:
Posting Komentar